Manajemen Risiko Finansial adalah proses untuk mendeteksi, identifikasi dan melakukan manajemen terhadap potensi risiko finansial yang mungkin terjadi di kemudian hari.Salah satu aplikasi/penerapan proses manajemen risiko adalah adanya beberapa limit atau pembatasan atas aktivitas bisnis yang dilakukan seseorang atau sebuah perusahaan sehingga kerugian yang akan terjadi dapat diantisipasi atau setidaknya diminimalisir pada tingkatan yang masih dapat ditolelir.
Dalam manajemen risiko terdapat beberapa istilah limitasi untuk membatasi potensi kerugian antara lain istilah yang sering digunakan adalah :
Stop Loss Limit : Batasan untuk menghentikan (stopping) kegiatan bisnis (diantaranya menghentikan trading saham) apabila nilai kerugian telah melampaui batasan tertentu yang sudah ditetapkan sebelumnya. Contohnya trading saham untuk dihentikan apabila kerugian (penurunan nilai dari pembelian awal) telah mencapai 50 Juta.
Notional Limit : Limitasi terhadap jumlah maksimal yang akan diinvestasikan pada masing-masing posisi atau aset tertentu.
Contohnya sebuah bank skala kecil men-set limit untuk pembelian obligasi swasta dibatasi sampai dengan Rp. 900 juta, surat hutang negara Rp. 1.5 triliun, kredit komersial Rp. 3 Triliun, Kredit UKM Rp. 7 Triliun dsb. Bank tersebut akan menghentikan penyaluran kredit pada sektor komersial apabila telah mencapai Rp. 3 Triliun.
Exposur Limit : Limitasi terhadap eksposur risiko yang sesuai dengan masing-masing aset.
*eksposur risiko adalah suatu indikator/ukuran yang dapat dijadikan acuan untuk mencerminkan peningkatan/penurunan masing-masing nilai aset yang dimiliki.
Karena masing-masing aset memiliki karakteristik risiko yang berbeda maka setiap aset memiliki acuan jenis eksposur risiko yang berbeda-beda, contohnya fixed income interest rate potensi risikonya kemungkinan (penurunan nilai asetnya) dapat diprediksi melalui perhitungan duration dan convexity, saham (ekuitas) melalui perhitungan Beta, Option melalui perhitungan delta dan gamma serta lain sebagainya.
Contoh eksposur limit adalah aktivitas trading suatu portofolio saham dihentikan pada saat beta portofolio tersebut terhadap market kurang dari 1.1.
Mungkin sekian penjelasan singkat saya mengenai tools dalam manajemen risiko ^-^, mohon maaf apabila kurang jelas dan masih banyak isitlah yang perlu dijelaskan lebih lanjut. Untuk referensi lengkap dari Manajemen Risiko dapat dibaca dari mbahnya buku-buku ilmu manajemen risiko tulisan Phillipe Jorion. Garis besar dari tulisan di atas juga berdasarkan referensi dari buku beliau yang berjudul Value-at-Risk : The New Benchmarking for Managing Financial Risk, 3rd Edition (New York: McGraw-Hill, 2007).
Dalam manajemen risiko terdapat beberapa istilah limitasi untuk membatasi potensi kerugian antara lain istilah yang sering digunakan adalah :
Stop Loss Limit : Batasan untuk menghentikan (stopping) kegiatan bisnis (diantaranya menghentikan trading saham) apabila nilai kerugian telah melampaui batasan tertentu yang sudah ditetapkan sebelumnya. Contohnya trading saham untuk dihentikan apabila kerugian (penurunan nilai dari pembelian awal) telah mencapai 50 Juta.
Notional Limit : Limitasi terhadap jumlah maksimal yang akan diinvestasikan pada masing-masing posisi atau aset tertentu.
Contohnya sebuah bank skala kecil men-set limit untuk pembelian obligasi swasta dibatasi sampai dengan Rp. 900 juta, surat hutang negara Rp. 1.5 triliun, kredit komersial Rp. 3 Triliun, Kredit UKM Rp. 7 Triliun dsb. Bank tersebut akan menghentikan penyaluran kredit pada sektor komersial apabila telah mencapai Rp. 3 Triliun.
Exposur Limit : Limitasi terhadap eksposur risiko yang sesuai dengan masing-masing aset.
*eksposur risiko adalah suatu indikator/ukuran yang dapat dijadikan acuan untuk mencerminkan peningkatan/penurunan masing-masing nilai aset yang dimiliki.
Karena masing-masing aset memiliki karakteristik risiko yang berbeda maka setiap aset memiliki acuan jenis eksposur risiko yang berbeda-beda, contohnya fixed income interest rate potensi risikonya kemungkinan (penurunan nilai asetnya) dapat diprediksi melalui perhitungan duration dan convexity, saham (ekuitas) melalui perhitungan Beta, Option melalui perhitungan delta dan gamma serta lain sebagainya.
Contoh eksposur limit adalah aktivitas trading suatu portofolio saham dihentikan pada saat beta portofolio tersebut terhadap market kurang dari 1.1.
Mungkin sekian penjelasan singkat saya mengenai tools dalam manajemen risiko ^-^, mohon maaf apabila kurang jelas dan masih banyak isitlah yang perlu dijelaskan lebih lanjut. Untuk referensi lengkap dari Manajemen Risiko dapat dibaca dari mbahnya buku-buku ilmu manajemen risiko tulisan Phillipe Jorion. Garis besar dari tulisan di atas juga berdasarkan referensi dari buku beliau yang berjudul Value-at-Risk : The New Benchmarking for Managing Financial Risk, 3rd Edition (New York: McGraw-Hill, 2007).
1 comments:
minta saran dong pak fauzi.
kalau mau beli buku mengenai risk management yang recomended apa ya pak?
terima kasih.
Post a Comment